MENTARI PAGI EDISI 610, SENIN 2 NOVEMBER 2020
Oleh: Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas Mh Thamrin
02 Nov 2020
REVIEW IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (27/10/20) ditutup melemah sebesar (-0.30%) sehingga nilai IHSG tertahan pada level 5128.225. Sebanyak tiga sektor mengalami penguatan sementara sektor lainnya ditutup melemah.

Sektor Agriculture menjadi sektor dengan penguatan tertinggi sebesar (+1.01%). Sementara, sektor Building, Real Estate and Building Construction menjadi sektor dengan pelemahan tertinggi yakni sebesar (-0.86%) disusul dengan sektor Basic Industry and Chemicals menjadi sektor dengan pelemahan terparah nomor dua yakni sebesar (-0.78%). Tercatat sebanyak 13.142 milyar saham diperdagangkan dengan mencatatkan nilai transaksi sebesar 8.553 triliun.

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah. Hal ini dikarenakan kasus Covid-19 yang masih terus meningkat di Tanah Air dan juga sentimen atas pemilihan Presiden di Amerika Serikat serta keputusan terkait paket stimulus senilai $2 triliun masih membawa ketidak pastian pasar. Selain itu, kekuatan pasar berada pada titik rentan dan kecenderungan yang sulit untuk mengalami penguatan yang terlihat dari Stochastic Oscillator yang hampis menyentuh level 80. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak dengan rentang suppor-resistance antara 5121-5132.

BERITA EKONOMI

Ramai Sentimen Pekan Depan, Dari PDB Q3 RI Hingga Pilpres AS

Setelah libur panjang pekan ini, pelaku pasar bakal mendapat guyuran kabar positif dari dalam dan luar negeri pada pekan depan, mulai dari pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020, inflasi, hingga pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Pertama, Indonesia akan merilis indeks harga konsumen (IHK). sentimen kedua bakal bernada negatif dari rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) sektor manufaktur versi Markit per Oktober, yang menurut proyeksi Tradingeconomics bakal di level 46,8 ( atau lebih buruk dari sebelumnya pada 47,2). Sentimen ketiga muncul dari AS dengan pemungutan suara pilpres, antara calon petahana Donald Trump dan kandidat penantang Joe Biden.

Keempat, perlu dicermati juga rilis PMI sektor jasa di China per Oktober versi Caixin, yang diperkirakan masih ekspansif di angka 54. sentimen kelima yang penting untuk dicermati yakni rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020. keenam yakni pengumuman kebijakan suku bunga acuan

Menurut HIMA AE, pekan ini, peluang koreksi kemungkinan mengempis karena sentimen pasar berpeluang membaik, dengan kombinasi kabar positif dari dalam dan luar negeri. indeks harga konsumen (IHK) yang diprediksi bakal terjadi inflasi yang mengindikasikan konsumsi kembali bergeliat.

Di sentiment kedua Angka di bawah 50 mengindikasikan bahwa manufaktur Indonesia masih terkontraksi. Sejauh ini Biden unggul di pollnig, dan pasar bertaruh kemenangan Biden bakal lebar sehingga berujung kepastian politik. Sebaliknya jika muncul kejutan buruk, atau Trump bereaksi negatif, maka pasar akan tertekan.

Patut dicermati juga data stok bahan bakar minyak (BBM) di AS yang menunjukkan tingkat serapan ekonomi adidaya tersebut terhadap energi utama dunia. Jika terjadi penurunan stok, maka saham migas bakal bergairah karena berarti permintaan minyak dan BBM di AS naik. Menurut Tradingeconomics, ekonomi kita bakal tumbuh 2,7% secara kuartalan meski masih terkontraksi 1,2% secara tahunan. Ini setidaknya memberi gambaran mengenai tren pemulihan, dan sedikit menenangkan pasar.

Sumber : CNBC

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Selasa, 27 Oktober 2020 PT. Bank BTPN Tbk (BTPN) ditutup menguat sebesar +0,88% pada harga Rp 2.280. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Candle White Body yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator MACDStochastic dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Dari indikator MACD dapat dilihat bahwa terdapat potensi untuk bullish pada saham BTPN. Hal ini dikarenakan pergerakan garis MACD yang memantul dua kali terhadap garis signal, serta tidak adanya divergence pada MACD. Begitu juga dengan indikator Stochastic yang juga menunjukkan sinyal positif, dimana garis %K memotong %D dari bawah ke atas (golden cross) di area neutral.

Indikator-indikator di atas juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 2.400

Stop Loss        : Rp 2.230

 

(DISCLAIMER ON)


Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/11/02/mentari-pagi-edisi-700-senin-2-november-2020/